HISTORISITAS KALENDER KESULTANAN BANJAR, 1526-1860
DOI:
https://doi.org/10.62238/nagripustaka.v3i1.219Keywords:
Banjar calendar, Banjar culture, Banjar SultanateAbstract
Kalender Kesultanan Banjar merupakan sistem penanggalan yang berkembang di lingkungan
Kesultanan Banjar dan memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakatnya. Meskipun
menggunakan sistem kalender lunar (Hijriah), namun kalender ini tetap memiliki unsur-unsur lokal yang
berakar dari tradisi Hindu-Budha dan budaya Nusantara. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji
historisitas, struktur, sistem perhitungan, serta fungsi dan pengaruh kalender ini dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara di Kesultanan Banjar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kalender ini
memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan, khususnya dalam bidang keagamaan, sosial
budaya, dan pemerintahan. Dalam bidang keagamaan, kalender ini digunakan untuk menentukan waktu
ibadah, hari besar Islam, serta jadwal puasa dan haji. Dalam bidang sosial budaya, kalender ini menjadi
pedoman masyarakat dalam memilih hari baik untuk pernikahan, khitanan, kegiatan pertanian, serta
ritual adat seperti Baayun Anak dan Mandi Safar. Dalam bidang pemerintahan, kalender ini menjadi acuan
dalam upacara adat kerajaan, pencatatan pajak, dan hubungan diplomatik dengan kesultanan lain.
Meskipun Kesultanan Banjar resmi bubar pada tahun 1860, pengaruh kalendernya masih terasa dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Banjar. Beberapa istilah terkait kalender, sistem penghitungan hari,
dan praktik pencatatan waktu tradisional masih digunakan hingga saat ini. Oleh karena itu, pelestarian
dan kajian lebih lanjut terhadap Kalender Kesultanan Banjar sangat penting untuk memahami warisan
budaya dan sejarah Islam di Nusantara.
References
Luthfi, M. (2021). “Konsep Waktu dan Penanggalan dalam Budaya Banjar”. UIN Antasari Banjarmasin. https://idr.uin-antasari.ac.id/6301/
Mastuki, H. (2019). “Pengaruh Islam Jawa dalam Tradisi Kalender Banjar”. Repositori Kemdikbud.
Harun, M. (2015). “Sistem Penanggalan Tradisional Kalimantan”. Balai Litbang Agama.
Azizi, M. (2020). “Manuskrip Keagamaan dan Kalender Tradisional Banjar”. Jurnal Kalam.
Syamsul Arifin, M. (2023). “Bahasa dan Istilah Kalender dalam Tradisi Banjar”. Jurnal Adat dan Bahasa, ULM.
Ustadz M. Rasyid (Wawancara, 2024). Ulama Banjar dan Praktisi Hisab Lokal.
Ahmad, S. (2019). “Baayun Anak dan Struktur Kalender Adat”. Dinas Kebudayaan Kalsel.
Yusran, F. (2021). “Kepercayaan terhadap Bulan Safar dalam Islam Lokal Banjar”. ResearchGate. https://www.researchgate.net/publication/289365565_KEPERCAYAAN_MASYARAKAT_BANJAR_TERHADAP_BULAN_SAFAR
HUT Banjarmasin: Sejarah di Balik 24 September. Kumparan. https://kumparan.com
Wahyuni, D. (2022). “Resistensi Budaya dalam Islam Banjar Kontemporer”. Balai Pelestarian Budaya Kalimantan.
Lexy J. Moleong. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif, ed. Revisi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
George W. Watson. (1981). Library Research Techniques for the Humanities, New York: Harper & Row
Hans-Georg Gadamer. (2004). Truth and Method, transl. Joel Weinsheimer and Donald G. Marshall, London: Continuum.
John W. Creswell. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, 4th ed, Thousand Oaks, CA: SAGE.
Clifford Geertz. (1973). The Interpretation of Cultures, New York: Basic Books, 1973.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Fariz Muhammad Naufal, Zeinul, Rakhmawan Adjie Pangestu (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



